Asal Usul Thrifthing
Budaya thrifting memiliki akar sejarah yang panjang dan bervariasi. Dilansir dari The State Press, praktik thrifting sudah ada sejak Abad Pertengahan, di mana pakaian bekas digunakan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari dan sering kali diwariskan atau diperoleh melalui pertukaran. Saat itu, muncul barang-barang baru yang lebih murah dan mudah dibuang. Thrifting jadi dianggap kurang bagus dan seringkali ditujukan ke komunitas imigran. Pakaian bekas menjadi simbol kebebasan dan ekspresi diri. Selama beberapa dekade, thrifting terus berkembang, tetap relevan dalam subkultur tertentu bahkan saat mode baru mendominasi pada era 1980-an.
Di Indonesia sendiri, pasar barang bekas sudah ada sejak lama, terutama di pasar tradisional dan pasar loak. Barang yang ditawarkan dalam budaya thrifting di Indonesia semakin beragam. Selain pakaian bekas, perabotan, aksesoris, barang-barang rumah tangga, dan bahkan barang-barang langka atau antik juga dapat ditemukan. Banyak orang menemukan daya tarik dalam mencari barang-barang unik, vintage, atau langka di pasar thrifting.
Seiring dengan peningkatan kesadaran lingkungan, masyarakat Indonesia semakin menerima dan menghargai barang-barang bekas. Selain karena harganya yang terjangkau, mereka melihat thrifting sebagai alternatif berkelanjutan untuk berbelanja dan mengurangi dampak negatif konsumsi barang baru terhadap lingkungan.
Manfaat Thrifting
Thrifting memiliki banyak manfaat, di antaranya:
- Harga murah
Thrifting menawarkan barang-barang dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga aslinya.
- Kualitas bagus
Thrifting bisa menjadi pilihan untuk mendapatkan barang berkualitas bagus dengan harga murah.
- Barang unik
Thrifting bisa menjadi kesempatan untuk menemukan pakaian yang langka dan unik.
- Berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan
Thrifting merupakan salah satu cara untuk mendukung keberlanjutan dengan mengalihkan pakaian dari tempat pembuangan sampah untuk digunakan kembali.
- Mencoba gaya baru
Pakaian yang dijual di thrift shop mungkin tidak terlalu trendi atau bergaya, sehingga bisa dimanfaatkan untuk berkreasi dalam memadupadankan pakaian.
Thrifting juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Dengan membeli barang bekas, kita membantu mengurangi limbah dan memperpanjang umur pakai barang tersebut. Industri fashion dikenal sebagai salah satu industri yang paling banyak menghasilkan limbah dan emisi karbon.
Tips Belanja Thrifting
1. Harus Sabar dan Teliti
Berbelanja baju bekas membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Anda mungkin harus melihat satu per satu item yang ada di toko untuk menemukan barang yang Anda inginkan.
2. Jenis Baju yang Ingin diBeli
Sebelum berbelanja, tentukan terlebih dahulu jenis baju yang ingin Anda beli. Dengan begitu, Anda bisa lebih fokus saat berbelanja dan tidak mudah tergoda dengan barang lain.
3. Segera Cuci Baju Setelah Membeli
Setelah membeli baju bekas, segera cuci baju tersebut. Hal ini penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan Anda.
4. Riset Tempat
Lakukan riset terlebih dahulu tentang tempat-tempat yang menjual baju bekas berkualitas. Anda bisa mencari informasi tersebut di internet atau bertanya kepada teman.
5. Double Check Kualitas Baik
Sebelum membeli, periksa kembali kualitas baju tersebut. Pastikan tidak ada kerusakan atau noda yang tidak bisa dihilangkan.
6. Tawar Harga Baju
Jangan ragu untuk menawar harga baju. Biasanya, penjual baju bekas bersedia memberikan harga yang lebih murah jika Anda bisa bernegosiasi dengan baik.
7. Memilih Baju yang Nyaman.
Pilihlah baju yang nyaman untuk Anda kenakan. Meski baju tersebut terlihat bagus, tetapi jika tidak nyaman, Anda mungkin tidak akan memakainya.
8. Cobalah Online Thrifting
Jika Anda tidak memiliki waktu untuk pergi ke toko fisik, Anda bisa mencoba online thrifting. Saat ini, banyak toko online yang menjual baju bekas berkualitas.
9. Belanja di Siang Hari
Belanja di siang hari bisa membantu Anda melihat kondisi baju dengan lebih jelas dibandingkan belanja di malam hari.
10. Jangan Terpaku pada Brand
11. Jangan hanya fokus pada brand saat berbelanja baju bekas. Yang terpenting adalah kualitas dan kenyamanan baju tersebut, bukan merknya.
Dengan mempertimbangkan beberapa tips di atas, pastinya berbelanja baju bekas atau Thrifting bisa lebih mudah dan aman.
Sumber : https://customstradeacademy.id/cta/apa-itu-thrifting-berikut-manfaat-dan-tips-membelinya/
https://saniadila.blogspot.com/2024/10/thrifting-trend-fashion-yang-digemari.html
0 Comments:
Posting Komentar